Thursday, June 20, 2013

Mengenal Teknologi Cisco

Pendahuluan
Teknologi cisco berdasarkan software Cisco IOS yang mengatur fungsi routing dan switching pada peralatan jaringan. Diharapkan Anda setelah mengikuti modul ini akan mampu:
- Menggambarkan tujuan dari IOS
- Menggambarkan operasi dasar IOS
- Mengidentifikasi fitur-fitur IOS
- Mampu melakukan konfigurasi melalui command-line interface (CLI) ke router
- Memahami mode user executive (EXEC) dan mode privileged EXEC
- Melakukan konfigurasi melalui PC dengan bantuan program hyperterminal
- Melakukan log ke router
- Mampu melakukan command bantuan (help) dari CLI
- Troubleshoot error pada CLI 

Software cisco IOS
Sama dengan PC, router atau switch tidak akan berfungsi tanpa operating system. Tanpa operating system, hardware tidak akan berguna. Cisco IOS mempunyai kemampuan:
   - Dasar routing dan fungsi switching
   - Akses ke jaringan dijamin keamannya
   - Beroperasi di skala jaringan
CLI dapat diakses dengan beberapa cara. Secara umum, CLI diakses melalui terminal console. Console menggunakan koneksi serial kecepatan rendah yang dihubungkan langsung dari router ke PC. CLI juga bisa diakses melalui remote koneksi dialup modem ke router lewat AUX port. Cara ketiga adalah melalui telnet ke router. Untuk akses melalui telnet ini, paling tidak satu interface router sudah dikonfigurasi alamat jaringannya (IP address), dan virtual terminal harus dikonfigurasi untuk login dan password.
CLI pada cisco mempunyai struktur hirarki. Struktur ini berguna untuk melakukan jenis-jenis perintah ke router. Contoh, untuk mengkonfigurasi interface router, user harus masuk ke configuration mode. Semua konfigurasi yang dimasukkan ke interface tadi hanya berlaku untuk inetrface yang dikonfigurasi saja. IOS menyediakan interpreter service yang dikenal dengan command executive (EXEC). Setelah masing-masing perintah dimasukkan, EXEC akan memvalidasi dan menjalankan perintah.
Cisco IOS dibagi menjadi dua level akses, yaitu user EXEC mode dan privileged EXEC mode. Privileged EXEC mode juga dikenal sebagai enable mode. Di bawah ini adalah fitur-fitur dari user EXEC mode dan privileged EXEC mode:
  - user EXEC mode hanya memiliki perintah-perintah terbatas. Biasanya hanya meliputi 
    perintah-perintah yang bersifat monitoring atau view.User EXEC tidak mengijinkan 
    user untuk melakukan perubahan
    konfigurasi pada router. User EXEC mode ini ditandai dengan prompt >
  - privileged EXEC mode berisi perintah=perintah untuk akses ke router. Mode ini dapat 
    digunakan untuk mengkonfigurasi password. Dan biasanya mode ini sering 
    digunakan olehadministrator untuk perintahperintah yang bersifat konfigurasi dan manajemen.
    Global configuration mode dan mode konfigurasi lainnya hanya dapat dilakukan melalui 
    mode ini. Privileged EXEC mode ditandai dengan prompt #
Untuk akses ke level privileged EXEC mode, user yang berada pada level user EXEC harus mengetikkan perintah enable pada prompt >, jika password yang dimasukkan benar maka prompt akan berubah menjadi #. Ini menunjukkan bahwa user sekarang berada pada level privileged EXEC. Pada saat dimasukkan perintah ?, maka akan tampil perintah-perintah apa saja yang boleh dilakukan pada saat itu.

Level user mode pada router

Perubahan dari user EXEC ke privileged EXEC

Cisco selalu mengembangkan software image IOS untuk update fitur-fitur dan teknologi yang terbaru. Tiap-tiap image menunjukkan fitur-fitur dan layanan. Meskipun terdapat banyak IOS image, namun struktur perintah dasar tetap sama. Penamaan dari berbagai macam release Cisco IOS terdiri dari 3 bagian:
- Platform dimana image itu dijalankan
- Fitur-fitur tertentu yang didukung oleh image
- Diamanapun image dijalankan selalu dalam bentuk file terkompresi
Salah satu hal yang dapat digunakan sebagai acuhan untuk memilih image IOS adalah kompatibilitas dengan flash dan RAM. Secara umum, release yang lebih baru dan fitur bertambah membutuhkan flash dan RAM yang besar. Untuk mengetahui image dan besarnya flash digunakan perintah show version.
Sebelum meng-install Csco IOS ke router, cek dulu apakah RAM dan flash yang dibutuhkan untuk install IOS tersebut memenuhi. Untuk melihat ukuran RAM dapat digunakan perintah show version. Seperti contoh tampilan di bawah ini.

Router>show flash
…<output omitted>…
[12655376 bytes used, 4121840 available, 16777216 total] 16384K bytes
of processor board System flash (Read/Write)
Cisco IOS mempunyai 3 mode:
- ROM monitor
- Boot ROM
- Cisco IOS

Pada saat startup, cisco normalnya memanggil RAM dan menjalankan satu dari ketiga mode tersebut. System administrator dapat menggunakan configuration register setting untuk mengatur default startup.
ROM monitor digunakan untuk proses bootstrap dan memberikan fungsi level rendah dan untuk keperluan diagnosa. Mode ini digunakan untuk mengembalikan sistem yang mengalami kegagalan (system failures) dan mengembalikan password. Mode ini tidak dapat diakses melalui interface jaringan, dan hanya dapat diakses melalui koneksi fisik lewat port console.
Pada saat router jalan di ROM mode, hanya beberapa fitur IOS yang bisa jalan. Boot ROM mengijinkan operasi penyimpanan ke flash memori dan digunakan untuk menggantikan Cisco IOS image yang tersimpan di flash. Cisco IOS dapat dimodifikasi dalam boot ROM dengan perintah copy tftp flash. Perintah ini menyalin IOS image yang ada di TFTP server ke flash memori router.
Normalnya router menggunakan full Cisco IOS image yang tersimpan di flash. Beberapa device, IOS dijalankan langsung dari flash. Bagaimanapun juga, sebagian besar Cisco router membutuhkan salinan IOS ke Ram dan juga dijalankan dari RAM. Beberapa IOS image yang tersimpan di flash dalam keadaan terkompresi dan harus di-ekstrak pada saat disalin ke RAM.
Untuk mengetahui IOS image dan versi yang sedang jalan digunakan perintah show version. Perintah show flash digunakan untuk me-verifikasi memori yang diperlukan untuk load Cisco IOS image yang baru.
Operating Cisco IOS

Tampilan perintah show flash

No comments:

Post a Comment